Scroll untuk baca artikel
BeritaPolitik

Sri Mulyani Balas Sindiran Menteri Doyan Utang dengan Bijak

×

Sri Mulyani Balas Sindiran Menteri Doyan Utang dengan Bijak

Sebarkan artikel ini
Sri Mulyani Balas Sindiran Menteri Doyan Utang dengan Bijak
Sri Mulyani Balas Sindiran Menteri Doyan Utang dengan Bijak

Silvame.com, Jakarta– Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memberikan tanggapan tegas atas kritik dan sindiran terkait kebijakan penambahan utang pemerintah. Dalam acara Indonesia Data and Economic Conference Katadata 2023 yang berlangsung pada Jumat (21/7/2023), Sri Mulyani menegaskan bahwa kritik terhadap kebijakan utang seringkali berasal dari masyarakat yang kurang paham mengenai aspek-aspek penting dalam kebijakan fiskal.

“Sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kebijakan, instrumen yang digunakan, keterlibatan bisnis dan masyarakat, serta pendidikan yang tepat,” ujar Sri Mulyani dengan tegas.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak terganggu dengan ejekan-ejekan yang ditujukan kepadanya, seperti Menteri Kasbon, Menteri Pencetak Utang, Ratu Utang, dan sebutan negatif lainnya. Bagi Sri Mulyani, fokusnya adalah menangani masalah keuangan negara yang lebih kompleks dan mendesak.

Sementara itu, terkait dengan peningkatan jumlah utang pemerintah, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pertumbuhan utang harus dilihat dari perspektif yang lebih luas, bukan hanya berdasarkan angka semata. Pemerintah harus bijaksana dalam memilih instrumen, seperti pajak atau subsidi, serta utang atau ekuitas, yang akan digunakan untuk memajukan perekonomian nasional.

Dalam laporan terbaru APBN KiTa edisi Juni 2023, jumlah utang pemerintah mencapai Rp 7.787 triliun. Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa kemampuan pemerintah untuk membayar utang telah terbukti dengan transparan dan teratur, seperti terlihat dalam laporan APBN KiTa yang mencatat pembayaran bunga utang setiap tahun.

Terkait kepercayaan masyarakat dan investor terhadap kemampuan pemerintah membayar utang, Sri Mulyani menunjukkan bahwa minat pembelian surat berharga negara (SBN) tetap tinggi. Ini tercermin dari semakin kecilnya perbedaan spread bunga antara SBN dan obligasi AS, menandakan bahwa investor percaya pada kemampuan pemerintah untuk memenuhi kewajibannya.

“SBN kita terus diminati karena kepercayaan pada kenaikan nilainya,” tegas Sri Mulyani.

Meskipun mendapatkan kritik dan sindiran, Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap teguh pada komitmen untuk mengelola utang pemerintah secara bertanggung jawab dan transparan demi kepentingan perekonomian nasional yang lebih baik.