Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

Klaim Jokowi Lapangan Kerja Naik 40 Kali, Namun Di Pertanyakan?

×

Klaim Jokowi Lapangan Kerja Naik 40 Kali, Namun Di Pertanyakan?

Sebarkan artikel ini
Klaim Jokowi Lapangan Kerja Naik 40 Kali, Namun Di Pertanyakan?
Klaim Jokowi Lapangan Kerja Naik 40 Kali, Namun Di Pertanyakan?

Silvame.com, Jakarta- Program hilirisasi telah berhasil membuka banyak lapangan pekerjaan dan menciptakan lapangan kerja. Klaim jokowi lapangan kerja naik 40 kali lipat saat Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028 di Jakarta Pusat.

Salah satu bukti yang diberikan oleh Jokowi adalah hilirisasi nikel di Sulawesi Tengah yang berhasil menyerap 71.500 tenaga kerja, sedangkan sebelumnya hanya 1.800 tenaga kerja yang terserap dalam pengolahan nikel di wilayah tersebut. Jokowi juga menyebut contoh kasus di Maluku Utara, di mana sebelum hilirisasi hanya ada 500 pekerja yang terlibat dalam industri nikel, namun setelah hilirisasi jumlah pekerja meningkat menjadi 45.600 orang.

Selain sukses dalam menciptakan lapangan kerja, Jokowi juga membanggakan pencapaian hilirisasi yang meningkatkan nilai ekspor nikel dari Rp31 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp510 triliun saat ini.

Meski klaim Jokowi mendapat pujian, beberapa pengamat mengungkapkan keraguan mereka terhadap angka-angka yang disampaikan. Yayan Satyakti, seorang Pengamat Energi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), mencoba menguji klaim Jokowi dengan menggunakan data tabel input output (IO) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016.

Berdasarkan analisisnya, Yayan menyatakan bahwa output multiplier sektor bijih nikel belum mencapai dua kali lipat. Artinya, dampak dari sektor bijih nikel ke sektor lain sebenarnya belum sebesar kontribusi dari sektor karet atau kelapa sawit. Meskipun demikian, Yayan mengakui bahwa tren hilirisasi nikel memiliki potensi untuk meningkatkan dampaknya di masa mendatang.

Lebih lanjut, Yayan menyatakan bahwa klaim Jokowi tentang lapangan kerja yang meningkat hingga 40 kali lipat mungkin berasal dari data lokal, yang dapat menunjukkan dampak positif secara geografis di Sulawesi. Namun, ia menekankan pentingnya penghitungan labor multiplier dari sektor bijih nikel untuk mengukur dampak secara lebih akurat.

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi PLN, Iwa Garniwa, mengakui bahwa secara teori, hilirisasi sumber daya alam (SDA) dapat meningkatkan pendapatan negara secara signifikan, yang pada gilirannya dapat membuka lebih banyak lapangan kerja. Namun, ia menyatakan keraguan terhadap klaim Jokowi yang menyebutkan adanya peningkatan 40 kali lipat dalam lapangan kerja akibat hilirisasi. Menurutnya, nilai tambah sebesar itu hampir tidak mungkin terjadi.

Meskipun ada keraguan terhadap klaim tersebut, Iwa mendukung program hilirisasi dan berharap sektor pertambangan dan mineral lainnya dapat mengikuti jejak sukses nikel. Ia juga menginginkan hilirisasi untuk menjangkau sektor pertanian dan SDA lainnya di Indonesia.

Dalam kesimpulannya, meskipun klaim Jokowi tentang lapangan kerja meningkat 40 kali lipat perlu lebih dikaji lebih lanjut, tidak dapat dipungkiri bahwa program hilirisasi telah berhasil menciptakan lapangan kerja yang signifikan dan meningkatkan ekspor nikel Indonesia.