Silvame.com, Makassar– Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sedang dihebohkan oleh sebuah video rekaman CCTV yang menunjukkan seorang dokter tampar bocah 3 tahun hingga jatuh di sebuah warung kopi (warkop). Peristiwa memilukan ini terjadi pada malam Kamis (27/7/2023) di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Dalam rekaman CCTV yang diunggah dan viral di media sosial, terlihat seorang anak laki-laki mendekati meja seorang pria berbaju putih yang sedang bermain catur. Sang anak tiba-tiba menyentuh meja, menyebabkan papan catur berantakan.
Tanpa berpikir panjang, pria berbaju putih tersebut memberikan tamparan keras ke kepala sang balita, membuatnya terjatuh di lantai warkop. Rekaman itu menunjukkan sang ayah, Muhammad Ibnuagung Yasin atau Agung (27), yang ternyata berdiri di dekatnya, segera memperbaiki susunan catur yang kacau tersebut.
Agung, ayah dari balita yang menjadi korban tamparan, merasa sangat kesal melihat anaknya dipukul begitu kasar. Dia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi dengan nomor registrasi STBL/1560/VII/2023/POLDA SULSEL/RESTABES MKSR pada Jumat (28/7/2023). “Saya sudah melapor di Polrestabes kejadiannya hari Kamis malam,” ucap Agung kepada para awak media di rumahnya.
Dalam keterangan media, Agung juga mengungkapkan bahwa pelaku, Makmur, adalah langganan warkop miliknya dan telah dikenalnya selama lebih dari 2 tahun. Makmur, yang merupakan seorang pensiunan dokter PNS, sering mengunjungi warkop Agung untuk menikmati kopi dan bermain catur. Namun, perbuatan kasar Makmur pada malam itu sangat mengejutkan dan menimbulkan keberatan bagi Agung.
Agung menjelaskan kronologi peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 23:00 WITA pada Kamis malam. Awalnya, anaknya mendekati meja Makmur yang sedang bermain catur dengan seorang rekannya. Tanpa diduga, sang balita mengambil salah satu bidak catur Makmur, menyebabkan papan catur terjatuh. Reaksi spontan Makmur yang naik pitam mengakibatkan dia menampar kepala anak kecil tersebut hingga akhirnya terjatuh.
Saat itu, Agung segera mencoba meminta maaf atas kejadian tersebut dan berusaha menyusun kembali bidak catur yang tercecer. Namun, Makmur yang sudah emosi sempat mengancam dan menyebutkan bahwa dia tak takut dilaporkan karena memiliki hubungan dengan kalangan aparat.
Makmur sendiri adalah seorang pensiunan dokter PNS yang pernah menjabat sebagai kepala rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel. Setelah pensiun, karirnya tidak meredup, dan dia mendapatkan posisi sebagai wakil direktur di Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar. Namun, setelah video viral kekerasan terhadap balita tersebut muncul, RSU Bahagia Makassar mengambil langkah tegas dengan memberhentikannya dari jabatannya.
Pihak kepolisian setempat, Sat Reskrim Polrestabes Makassar, saat ini masih melakukan penyelidikan atas kasus kekerasan terhadap anak tersebut. Hasil visum dan keterangan saksi telah dikumpulkan sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Semoga kasus ini dapat segera dituntaskan dan memberikan keadilan bagi sang balita yang menjadi korban kekerasan. Kejadian ini juga mengingatkan kita semua tentang pentingnya mengendalikan emosi dan menghormati hak-hak anak, terutama dalam situasi yang melibatkan konflik dan ketegangan.