Scroll untuk baca artikel
Berita

Denny Indrayana Mengajukan Permintaan untuk Nonaktif dari Kongres Advokat Indonesia

×

Denny Indrayana Mengajukan Permintaan untuk Nonaktif dari Kongres Advokat Indonesia

Sebarkan artikel ini
Denny Indrayana Mengajukan Permintaan untuk Nonaktif dari Kongres Advokat Indonesia
Denny Indrayana Mengajukan Permintaan untuk Nonaktif dari Kongres Advokat Indonesia

Silvame.com, Jakarta- Kongres Advokat Indonesia (KAI) mengambil keputusan untuk menonaktifkan Denny Indrayana dari jabatannya sebagai Wakil Presiden KAI periode 2019-2024 menyusul laporan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait cuitan kontroversial Denny yang mencuatkan rumor tentang putusan MK. Namun, menariknya, Denny mengklarifikasi bahwa dialah yang secara sukarela mengajukan permohonan nonaktif dari KAI.

Dalam pernyataannya kepada awak media pada Kamis (20/7/2023), Denny menjelaskan bahwa penonaktifan ini bukan merupakan pemberhentian paksa, melainkan atas inisiatifnya sendiri sebagai Wakil Presiden KAI. Ia beralasan bahwa langkah ini ia ambil untuk memberikan contoh kepada semua pihak agar proses pemeriksaan yang melibatkan dirinya berjalan secara adil dan jujur. Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Denny juga menyatakan mundur dari grup WhatsApp (WA) pimpinan KAI.

“Saya berkeinginan memberikan contoh bahwa dalam pemeriksaan etika, standar etika-moral harus tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, saya dengan sukarela mengusulkan dua hal ini: nonaktif sebagai Wakil Presiden KAI dan sementara keluar dari grup WhatsApp Pimpinan KAI,” ungkapnya dengan tegas.

Lebih lanjut, Denny menekankan bahwa langkah-langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa proses pemeriksaan yang melibatkan dirinya berjalan adil dan berintegritas bagi semua pihak terlibat. Ia juga menyampaikan pesan langsung pada minggu sebelumnya kepada para anggota KAI melalui grup WA pimpinan, dengan berikut ini adalah kutipan pesan tersebut:

“Bapak Presiden, Rekan-rekan VP, dan Para Pimpinan yang terhormat,

Saya belum akan menyampaikan dan menjawab materi pengaduan saat ini. Saya akan melakukan hal tersebut hanya jika memang diperlukan dan saatnya tiba.

Pesan ini saya sampaikan untuk memberikan penegasan dan dukungan, agar kita semua dapat memanfaatkan kesempatan adanya pengaduan ini untuk menunjukkan kepada publik bahwa proses pemeriksaan etika di KAI berjalan dengan profesional, adil, dan etis.

Karena alasan itulah, dengan penuh permohonan maaf dan izin, saya memutuskan untuk sementara waktu mengundurkan diri dari grup WA ini. Langkah ini saya ambil untuk menjaga integritas dari proses pemeriksaan etika itu sendiri. Selain itu, juga untuk memastikan keadilan antara pihak pengadu dan kami yang menjadi teradu, yang dalam hal ini saya juga menjabat sebagai VP DPP KAI.

Bagi kami, aspek ini sangat penting. Semua pihak harus memiliki kesempatan dan informasi yang sama. Jika kami tetap berada di grup WA pimpinan, kemungkinan besar kami akan lebih banyak mendapatkan informasi daripada pihak pengadu. Selain itu, beberapa rekan mungkin akan merasa kurang bebas dalam menyampaikan pandangan mereka karena kehadiran saya di dalam grup.

Kami juga ingin menegaskan pentingnya kebebasan menyikapi aduan ini. Kami yakin bahwa apa yang kami sampaikan bukanlah pelanggaran etika, melainkan justru untuk mendukung penegakan hukum yang adil dan terhormat. Lebih rinci, kami akan menjelaskan hal ini pada waktu yang tepat.

Namun, jika Presiden, Wakil Presiden, atau Pimpinan memiliki pandangan berbeda, kami menghimbau agar selalu berani dan nyaman untuk menyampaikan pandangan tersebut dalam proses yang sedang berjalan ini. Tentu saja, kami akan menghormati setiap sikap dan pandangan dari semua rekan. Meskipun hal ini mungkin tidak perlu saya sampaikan secara eksplisit, namun saya percaya bahwa dengan hubungan dan silaturahmi yang kita bangun, penegasan ini tetaplah relevan.

Itulah alasan saya meminta izin untuk sementara mundur dari grup WA. Semoga ini akan membuat semua orang merasa lebih nyaman dan leluasa dalam menyatakan pendapat mereka.

Di samping itu, dalam rapat zoom sore ini, saya juga ingin menambahkan agenda tentang pertimbangan apakah saya perlu melakukan nonaktif sementara dari posisi Wakil Presiden. Sebagai analogi, saat ini Menteri Transportasi di Singapura diminta untuk mengambil cuti dari tugasnya oleh PM Singapura karena ada investigasi mengenai kasus korupsi yang memerlukan keterangannya. Meskipun ini bukan kasus korupsi, saya juga diharuskan memberikan keterangan dan bersaksi, dan oleh karena itu saya berpandangan bahwa nonaktif sementara adalah langkah yang masuk akal.

Jika memungkinkan, saya bersedia melakukannya, nonaktif dari posisi Wakil Presiden, jika keputusan tersebut disetujui. Atau, jika saya diberikan kesempatan untuk memutuskannya. Namun, saya rasa lebih baik jika hal ini menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam rapat sore ini, agar kita bisa mencapai keputusan bersama. Ini hanyalah usulan, Pak Presiden dan rekan-rekan semua.

Demikianlah, saya ingin meminta maaf jika ada ketidaknyamanan dan kerumitan yang ditimbulkan oleh laporan ini. Saya memohon izin untuk sementara waktu mundur dari grup WA.

Hormat saya, Denny Indrayana”