Silvame.com, Jakarta- Jakarta International Stadium (JIS) terus menjadi sorotan karena masih diperdebatkan apakah stadion ini memenuhi syarat atau layak untuk menggelar pertandingan internasional.
JIS mendapat banyak perhatian ketika diusulkan sebagai salah satu venue potensial untuk Piala Dunia U17.
Namun, stadion dengan kapasitas 82.000 penonton ini belum diakui sebagai tempat yang pantas untuk menggelar pertandingan internasional oleh FIFA.
Dalam hal fasilitas, tak dapat dipungkiri bahwa JIS merupakan salah satu stadion terbesar dan paling modern yang dibangun sesuai dengan Pedoman Stadion FIFA (FIFA Stadium Guidelines).
Namun, keterbatasan ruang parkir dan hanya adanya satu pintu masuk dan keluar stadion membuat JIS belum memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan internasional.
Lalu, bagaimana sebuah stadion dapat diakui sebagai stadion berstandar FIFA?
Lapangan Pertandingan Menurut Pedoman Stadion FIFA, sebuah stadion harus memenuhi persyaratan utama dan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Selain itu, proyek stadion juga harus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan mempertimbangkan masa depan, keberlanjutan, dan keberdayaan iklim.
FIFA merekomendasikan ukuran lapangan stadion dengan dimensi 105 meter x 68 meter.
Selain itu, di area sekitar lapangan, FIFA mengharuskan adanya jarak lima meter di luar setiap garis gawang dan empat meter di luar setiap garis sentuh sebelum pemasangan papan iklan perimeter.
Untuk permukaan lapangan, FIFA menginginkan rumput alami atau rumput sintetis yang telah disetujui.
Stadion juga harus memiliki penerangan yang memadai untuk pertandingan malam hari, dengan tingkat penerangan rata-rata minimal 2.500 lux.
Selain itu, stadion harus menyediakan tempat duduk untuk setidaknya 5.000 penonton, termasuk 1.000 kursi yang terlindungi dari cuaca.
