Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan kepada seluruh masyarakat pesisir Indonesia untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai enam meter yang diperkirakan akan terjadi pada rentang waktu 31 Juli hingga 2 Agustus 2023.
“Kami memohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di daerah pesisir yang berpotensi terdampak gelombang tinggi untuk selalu waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, dalam konferensi pers di Jakarta.
Eko menjelaskan bahwa pola angin merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia.
“Dalam beberapa hari terakhir, pola angin di wilayah utara Indonesia bergerak dari arah tenggara ke barat daya, dengan kecepatan angin berkisar antara 8 hingga 25 knot, sementara di wilayah selatan Indonesia, pola angin mayoritas bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 8 hingga 30 knot,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eko menambahkan, “Daerah-daerah yang perlu waspada atas potensi gelombang tinggi yang lebih tinggi, berkisar antara 2,5 hingga 4 meter, meliputi perairan utara Sabang, wilayah barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan P. Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Laut Jawa bagian barat, Laut Banda, dan Laut Arafuru.”
Selain itu, ada beberapa lokasi lain yang juga berpeluang mengalami gelombang tinggi, yakni perairan utara Sabang, wilayah barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan P. Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Barat, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia bagian selatan Jawa Barat hingga Sumba.
Dengan perkiraan cuaca tersebut, BMKG mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir dan beraktivitas di perairan untuk tetap waspada terhadap kondisi gelombang yang mungkin berbahaya bagi keselamatan kapal dan aktivitas laut lainnya.
