Scroll untuk baca artikel
BeritaPolitik

Adi Prayitno Menyatakan Kemungkinan Prabowo Diperlakukan Seperti SBY oleh Megawati

×

Adi Prayitno Menyatakan Kemungkinan Prabowo Diperlakukan Seperti SBY oleh Megawati

Sebarkan artikel ini
Adi Prayitno Menyatakan Kemungkinan Prabowo Diperlakukan Seperti SBY oleh Megawati
Adi Prayitno Menyatakan Kemungkinan Prabowo Diperlakukan Seperti SBY oleh Megawati

Silvame.com, Jakarta- Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), menyampaikan pandangannya tentang jarak yang tercipta antara PDIP dan Partai Gerindra setelah empat tahun menjalin hubungan yang baik selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adi bahkan menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sedang ‘diperlakukan seperti SBY’ oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Dari sudut pandang saya, terlihat bahwa Prabowo telah dianggap sebagai rival,” kata Adi Prayitno saat berdiskusi dalam acara Adu Perspektif yang diselenggarakan detikcom dan Total Politik pada Rabu (12/7/2023).

Adi berpendapat bahwa politik Indonesia seringkali berubah dengan cepat. Kompleksitas ini muncul akibat aliansi Prabowo selama empat tahun bersama PDIP dan Gerindra di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Namun, karena elektabilitas Gerindra meningkat dan Prabowo semakin mendapatkan momentum, semakin rumit untuk menyatukan kedua kutub ini,” tambahnya.

Selanjutnya, Adi Prayitno menunjukkan bahwa posisi Partai Gerindra saat ini mirip dengan yang dialami Partai Demokrat pada Pilpres 2004, di mana PDIP menganggap Partai Demokrat sebagai rival hingga Pilpres 2019. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak pernah memiliki kesamaan pandangan politik dengan Megawati sejak tahun 2004.

“Menurut saya, sangat mungkin Gerindra sedang ‘dibuat seperti Demokrat’,” ujarnya.

Menurut Adi, terdapat kesamaan antara posisi Partai Gerindra saat ini dengan situasi Partai Demokrat pada tahun 2004, di mana Prabowo masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. Sementara itu, pertanyaan mengenai pertemuan Prabowo dengan Megawati hingga saat ini belum dijawab oleh pihak PDIP dan kubu Megawati.

“Ya, sangat mungkin Prabowo akan diperlakukan seperti SBY (oleh Megawati), secara metaforis menjadi rival pada tahun 2024,” ungkap Adi.

“Mereka dulunya teman, SBY dan Mega, namun kemudian menjadi rival,” tambahnya.

Sejalan dengan pandangan Adi Prayitno, pakar komunikasi politik, Effendi Gazali, juga menyoroti hubungan antara PDIP dan Gerindra. Effendi menyoroti ketidakhadiran Prabowo dan elit Gerindra dalam acara PDIP di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

“Mengapa Gerindra tidak hadir dalam acara Puncak Bulan Bung Karno? Padahal ini merupakan momentum penting yang seharusnya dijaga ke depannya,” ungkap Effendi.

Effendi Gazali mengingatkan kisah politikus senior PDIP, Panda Nababan, yang mengajukan pertanyaan dari Megawati kepada SBY namun tidak dijawab oleh SBY. Namun, belakangan ini, Partai Demokrat dan PDIP bertemu dan menunjukkan hubungan yang baik.

“Saat ini, kedua individu ini (Puan dan AHY) dapat bertemu dan membahas lima pertanyaan mendasar, seperti yang disebutkan dalam buku Panda Nababan,” tambahnya.