Silvame.com, Rusia- Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa kementerian pertahanan Rusia sedang menggodok proposal untuk menindaklanjuti serangan drone ke Jembatan krimea yang diduga dilakukan oleh pihak Ukraina.
Dalam pertemuan melalui konferensi video dengan pejabat nasional dan regional guna mengevaluasi dampak dari serangan tersebut, Putin mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan kejam dan tidak beralasan. Menurutnya, jembatan tersebut tidak lagi digunakan untuk kepentingan militer.
Meskipun belum ada klaim resmi dari pihak Kiev, media Ukraina melaporkan bahwa badan keamanan Ukraina telah menggunakan drone maritim untuk melancarkan serangan terhadap jembatan tersebut.
Serangan ini mengingatkan pada kejadian serupa yang terjadi pada bulan Oktober lalu yang diduga dilakukan oleh pihak Ukraina. Pada saat itu, jembatan jalan raya dan jalur kereta api juga mengalami gangguan sementara.
Setelah menghadapi dua insiden semacam itu dalam konflik dengan Ukraina, Putin menuntut proposal “konkret” untuk memastikan keamanan jembatan yang menjadi proyek prestise setelah Rusia merebut semenanjung Krimea dari Ukraina secara sepihak pada tahun 2014.
Di pihak lain, Ukraina berjanji untuk merebut kembali Krimea bersama dengan semua wilayah yang dikuasai Rusia sejak invasi besar-besaran yang dilancarkan pada Februari 2022, yang disebut oleh Moskow sebagai “operasi militer khusus”.
Serangan terbaru ini terjadi pada musim liburan musim panas dan berpotensi mengakibatkan antrean panjang bagi wisatawan Rusia yang ingin bepergian ke atau dari Krimea. Mereka harus menghadapi kemungkinan antri panjang di pelabuhan feri atau melalui wilayah yang dikuasai Rusia dan diperebutkan oleh Ukraina.
Wakil Perdana Menteri Rusia, Marat Khusnullin, menyatakan dalam konferensi video bahwa tidak ada kerusakan yang signifikan pada struktur jembatan sepanjang 19 kilometer tersebut. Namun, jalan yang mengarah ke satu arah mengalami kerusakan total dan harus direkonstruksi.
Ia menambahkan bahwa lalu lintas arah tunggal di jembatan akan dibuka kembali pada tanggal 15 September, sementara lalu lintas arah ganda akan pulih pada tanggal 1 November. Jembatan kereta api paralel tidak mengalami kerusakan.
Pihak Kiev menyatakan bahwa Rusia tidak memiliki alasan untuk berlibur di wilayah yang mereka klaim, terutama ketika Moskow terus melakukan serangan udara terhadap Ukraina.